Lantunkan lagu merdu di tengah padang pasir
Tuliskan sepucuk surat di pesisir pantai
Lukiskan guratan senja di atas langit
Tuliskan sepucuk surat di pesisir pantai
Lukiskan guratan senja di atas langit
Kadang mengais sisa-sisa kehausan
Kadang membual di sela rasa lapar
Kadang membual di sela rasa lapar
Menunggu sang penyegar jiwa
Ya, penyegar jiwa!
Ya, penyegar jiwa!
Walau harus tempuh lamanya waktu
Meski harus berperang dalam medan bahasa
Kuraih pasti satu penikmat kata-kata
Yang setia mengajar dan mendidik
Yang rendah hati menyayangi dan mencintai
Nik...
bahasa Indonesia...
Niknik...
Niknik...
Niknik...
Mari bercengkerama dengan sang penyegar...
(SA)
Salam bahasa!
Siapa, sih yang tak kenal dengan wanita cantik yang sangat fashionable ini? Penampilannya yang menarik dan cara pengajarannya yang unik, mmebuat kita selalu mengingat namanya. Ya, Bu Niknik!
Siapa, sih yang tak kenal dengan wanita cantik yang sangat fashionable ini? Penampilannya yang menarik dan cara pengajarannya yang unik, mmebuat kita selalu mengingat namanya. Ya, Bu Niknik!
Niknik M. Kuntarto atau Niknik Mediyawati lahir pada 10 Mei di Majalengka, Jawa Barat. Menamatkan sekolah di SD Negeri IV (1984), SMP Negeri I (1987), dan SPG Negeri (1990) di Majalengka. Untuk mewujudkan cita-cita sebagai pengajar dipilihnya Program S-1 Jurusan Bahasa&Sastra Ind, FPBS, IKIP Negeri Yogyakarta,lulus pd 1996. Magister Humaniora diraihnya dari Program S-2 Jurusan Sastra Indonesia, FIBudaya, Universitas Indonesia.
Pernah mengajar Bahasa Indonesia di bbrp perguruan tinggi di Jakarta spt Univ Trisakti, Univ Indonusa Esa Unggul, Univ Gunadarma, STMT Trisakti, STIP Abdi Negara, Akademi Bina Sarana Informatika, dan Akademi Bina Insani. Saat ini menjadi Dosen Tetap di Universitas Multimedia Nusantara, Gading Serpong, Tangerang. Dosen cantik ini adalah dosen bahasa Indonesia kami yang selalu setia mengajar kami. Ia mencintai kami sepenuh hatinya dan selalu berusaha memberikan pengajaran yang baik untuk kami tanamkan di dalam otak.
Beberapa karya tulis telah diterbitkan seperti Kemampuan Berbahasa Indonesia di Perguruan Tinggi (2006) Cermat dalam Berbahasa Teliti dalam Berpikir (2007), Aku Cinta Produk Indonesia (2008), dan Cerdik Berbahasa Indonesia I, II, III (2008). Karya fiksi sering ia tulis, tetapi Saatirah: Bukan Perempuan Biasa dipilihnya sebagai novel perdana. Selain mengajar sebagai dunia yang dicintai, aktif juga sebagai pembicara di beberapa seminar atau lokakarya.
Beberapa karya tulis telah diterbitkan seperti Kemampuan Berbahasa Indonesia di Perguruan Tinggi (2006) Cermat dalam Berbahasa Teliti dalam Berpikir (2007), Aku Cinta Produk Indonesia (2008), dan Cerdik Berbahasa Indonesia I, II, III (2008). Karya fiksi sering ia tulis, tetapi Saatirah: Bukan Perempuan Biasa dipilihnya sebagai novel perdana. Selain mengajar sebagai dunia yang dicintai, aktif juga sebagai pembicara di beberapa seminar atau lokakarya.
