Selamat datang dalam blog LUNTANG-LANTUNG. Kelompok kami beranggotakan 7 mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara, yakni Sintia Astarina, Fellycia Stevie, Merry, Herlina, Servulus Armando, Felix Anthoni, dan Marshall Sautlan :) Blog ini kami buat atas permintaan dosen Bahasa Indonesia kami, Bu Niknik M. Kuntarto, guna mem-posting tugas-tugas kami. Semoga bermanfaat Just go follow this blog and drop your comments on our posting. God bless you, guys! ♥♥♥

Kamis, 20 Oktober 2011

Pertemuan Ke-5: Mari Belajar Kesantunan Kalimat

Pertemuan ke-5 ini, kami membahas mater tentang Kesantunan Kalimat. Nah, sebagai mahkluk sosial, tentu saja manusia akan berkomunikasi. Akan tetapi, tahukah kita bagaimana kalimat yang santun? Ada 5 prinsip yang bisa diterapkan dalam penulisan sebuah kalimat agar kalimat tersebut bisa dikategorikan sebagai kalimat santun.

1. Kehematan
Gagasan yang tercantum dalam sebuah kalimat sering kali tidak tersampaikan karena penggunaan kata yang boros. Maka dari itu, suatu kalimat harus disusun dengan memerhatikan prinsip kehematan.

Contoh:
Sesudah Sintia membicarakan transmisi nilai, ia menjelaskan pendidikan moral melalui pendekatan kenetralan nilai.
Sesudah membicarakan transmisi nilai, Sintia menjelaskan pendidikan moral melalui pendekatan kenetralan nilai.

2. Kecermatan
Dalam menggunakan diksi, kita harus menggunakan prinsip kecermatan.

Contoh:
Kendati revaluasi yuan hanya 2,1%, tetapi Marshall Sautlan optimis dampaknya terhadap kurs rupiah, tidak hanya sementara, melainkan bakal terus berlanjut.

 Kendati revaluasi yuan hanya 2,1%, Marshall Sautlan dampaknya terhadap kurs rupiah, tidak hanya sementara, tetapi bakal terus berlanjut.

3. Kesejajaran
Agar kalimat yang kita buat terlihat rapi dan bermakna sama, kesejajaran dalam kalimat begitu diperlukan. Kesejajaran dalam penggunaan bentuk-bentuk yang sama pada kata-kata yang berparalel.

Contoh:
Selama dua minggu para ahli di bidang kesepakatan energi akan mengadakan seminar di pusat pembinaan dan latihan energi.

Selama dua minggu para ahli di bidang kesepakatan energi akan mengadakan seminar di pusat pembinaan dan pelatihan energi.

4. Keharmonisan
Keharmonisan dalam kalimat berarti setiap klaimat yang kita buat harus harmonis antara pola berpikir dan strultur bahasa; mengandung satu subjek dan satu predikat. Keterangan bisa lebih dari satu.

Contoh:
Seorang ahli teknologi informasi bertugas menyimpulkan data, menganalisis data, dan data dikumpulkan.

Seorang ahli teknologi informasi bertugas menganalisis, menyimpulkan, dan mengumpulkan data.

5. Kelogisan
Kelogisan berhubungan dengan bernalar atau tidaknya sebuah kalimat. Ketidaklogisan bisa terjadi karena isi atau struktur kalimat yang dibangun.

Contoh:
Kepada Prof. Felix Anthoni, Rektor Universitas Luntang-lantung Nusantara harap naik ke atas panggung, waktu dan tempat kami persilakan.

Prof. Felix Anthoni, Rektor Universitas Luntang-lantung Nusantara dipersilakan naik ke atas panggung.

Nah, itulah materi yang disampaikan pada pertemuan Ke-5 Kamis ini. Tentu semakin hari ilmu kami semakin bertambah. Oh ya, seperti biasa, Kuis Bintang-bintang selalu menjadi pemacu semangat kami untuk lebih dan lebih. Tidak sia-sia, semua mahasiswa pun mendapat satu bintang karena berhasil mengerjakan tugas dari Bu Niknik.

Meskipun kelompok Luntang-lantung menjadi kelompok terakhir (lagi) yang keluar ruangan, tapi kami begitu bersyukur karena kami bisa sama-sama belajar bahasa Indonesia dan bisa mendapatakan 1 bintang. Selamat untuk semuanya.

Luntang-lantung sedang serius mengerjakan soal-soal dari buku cetak

Sumber materi: Kuntarto, Niknik M. 2011. Cermat dalam Berbahasa Teliti dalam Berpikir. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar