Selamat datang dalam blog LUNTANG-LANTUNG. Kelompok kami beranggotakan 7 mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara, yakni Sintia Astarina, Fellycia Stevie, Merry, Herlina, Servulus Armando, Felix Anthoni, dan Marshall Sautlan :) Blog ini kami buat atas permintaan dosen Bahasa Indonesia kami, Bu Niknik M. Kuntarto, guna mem-posting tugas-tugas kami. Semoga bermanfaat Just go follow this blog and drop your comments on our posting. God bless you, guys! ♥♥♥

Senin, 23 Januari 2012

Semangat Luntang-lantung untuk UAS

Untuk: Luntang-lantung and Friends.
Yuk, kita belajar yang rajin untuk UAS besok!
Tantangan menghadang kita, lho!
Kita harus bisa menghadapi semuanya sebaik mungkin.
Belajar yang giat, kurangi main,
banyak doa, dan tidur yang cukup.
Semoga kita semua bisa berhasil
dalam UAS semester 1 ini.
Pamerin nilai bagus + IP tinggi kamu, ya!
Tuhan memberkati.
Semangat!
WOLLAAA!





Luntang-lantung

Kamis, 12 Januari 2012

Pertemuan Ke-14: Pertemuan Terakhir di Semester Pertama

Sama sekali tidak terasa kalau kelas bahasa Indonesia bersama Bu Niknik sudah sampai pada pertemuan ke-14 alias pertemuan terakhir. Pada Kamis itu, kami pun menyempatkan diri kami untuk memberikan apresiasi kepada teman-teman Ilkom B yang belum mendapat giliran maju presentasi pada pertemuan sebelumnya.

Dari kelompok Luntang-lantung, yang mendapat giliran untuk maju presentasi adalah Felix Anthoni yang memilih topik mengenai anjing dan Marshall Sautlan yang memilih topik tentang Batman. Wah, topiknya seru-seru, ya! Teman-teman lainnya juga nggak kalah seru, dong!

Siapa sangka? Presentasi pada kloter ke-2 ini memakan waktu yang cukup lama. Kami bisa menghabiskan waktu kami sampai pukul setegah 7 malam. Kelas Ilkom B memang paling setia, di saat masih ada teman yang belum maju (padahal sudah waktunya kelas berakhir), sebagian anak-anak pun dengan sabar menunggu presentasi sampai selesai. Hebat!

Ternyata, teman-teman dari Ilkom B adalah para mahasiswa yang kreatif dan inovatif. Mereka bisa menampilkan suatu presentasi yang menyenangkan dan tentunya bermanfaat. Penampilan banyak silindia yang disuguhkan juga membuat kita begitu terinspirasi untuk membuat slide yang sama bagusnya dengan apa yang sudah mereka buat.

Selain itu, performa mereka juga luar biasa. Teman-teman Ilkom B mampu mengawali dan mengakhiri presentasi tersebut dengan cara yang unik, tidak biasa, bahkan luar biasa. Ada yang benrnyanyi, memberikan kuis, memutarkan lagu, dan lain-lain. Wah, ternyata materi yang diberikan oleh Bu Niknik tidak sia-sia, ya! Buktinya adalah kita bisa mempraktikkan hal tersebut dalam melakukan suatu presentasi. Virus bahasa Indonesia yang disebarkan dosen kami sudah tertular ke dalam diri kami masing-masing.

Oh ya, dosen unik kami yang tampak anggun dalam busana berwarna biru ternyata sedang berbaik hati. Beliau memberikan kami oleh-oleh untuk  kami nikmati bersama di kelas. Ternyata, cara itu ampuh untuk mengusir rasa kantuk, bosan, dan kejenuhan kammi akibat terlalu lama menonton teman-teman yang presentasi ke depan kelas. Biarpun begitu, kita semua harus tetap menyaksikan oenampilan yang sudah disiapkan jauh-jauh hari itu. Mengapa? Karena setiap orang butuh untuk dihargai dan diberi apresiasi.

Waktu berjalan begitu cepat. Tidak terasa bahwa kami sudah maju satu per satu untuk mempresentasikan topik yang kami pilih. Kami sudah melakukan yang terbaik demi meraih 3 bintang sekaligus sebagai nilai praktik UAS. Kabar baik pun datang dari Bu Niknik kalau pengumuman nama para mahasiswa yang berhasil menggapai 20 bintang dan berhak mendapatkan A untuk UAS, akan dipublikasikan di Facebook Niknik M. Kuntarto saat mminggu tenang. Tidak ketinggalan juga pengumuman blog terbaik.


Semoga kita semua bisa mendapatkan 20 bintang! Semangat untuk Luntang-lantung (semoga kelompok kita bisa jadi blog terbaik, ya!), Gadis-gadis, Muda-mudi, Warna-warni, dan Bersenang-senang. Semangat untuk menghadapi UAS mata kuliah yang lainnya, ya!

Kamis, 05 Januari 2012

Pertemuan Ke-13: Presentasi dan Wujud Apresiasi

Melakukan sesuatu dengan segenap kemampuan adalah bukti usaha nyata dan rasa niat kita terhadap suatu hal. Dalam menjalani itu semua, kunci yang penting adalah komunikasi yang baik.

Hari ini mendung. Hujan menyeliputi daerah Gading Serpong. Tapi, itu semua tidak mematahkan semangat kami, anak-anak ILKOM B yang pada hari ini akan melakukan presentasi. Seperti yang sudah dijanjikan pada pertemuan kemarin, kami dijadwalkan untuk mempersembahkan karya atau tema yang paling kami kuasai untuk kami presentasikan.

Dari kelompok Luntang-lantung sendiri, yang akan maju adalah Fellycia Stevie, Servulus Armando, Herlina, Merry, dan Sintia Astarina. Pada pertemuan selanjutnya, giliran Marshall Sautlan, Felix Anthoni dan teman-teman lainnya yang belum maju hari ini yang akan tampil.

Temna-teman yang maju pada hari ini tampaknya cukup mempersiapkan diri dan dapat menguasai materi dengan baik. Buktinya, mereka dapat melakukan presentasi dengan cara yang menarik dan komunikatif. Teman-teman yang belum mendapat giliran untuk presentasi pada hari ini  pun cukup banyak melakukan apresiasi untuk teman-teman yang lain. Di saat satu orang berbicara, yang lain mendengarkan.

Oh ya, teman kami dari Luntang-lantung ada yang sedang berulang tahun, lho! Selamat ulang tahun ya, Fellycia Stevie. Semoga bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi apa yang diinginkan atau dicita-citakan bisa tercapai semua. Tuhan memberkati selalu (ciieee… ada yang nangis, nih pas dikasih kejutan ulang tahun…) :)

Kembali lagi ke soal presentasi. Banyak, lho dari teman kita yang menyajikan presentasi dengan cara yang unik dan berbeda. Ada juga yang memilih topik yang tak biasa. Di samping itu, ada 3 teman kita yang bersedia mendokumentasikan penampilan kami. Sebut saja Mando, Kevin, dan Ivan. Wah, anak-anak Ilmu Komunikasi memang kreatif dan inovatif, ya! Selamat untuk kita semua!

Sebelum pertemuan ke-13 berakhir, Bu Niknik yang tampak elegan dengan kemeja putih dan celana abu-abu memberikan evaluasi penampilan teman-teman yang sudah maju dan memberikan karya mereka yang terbaik. Ini bisa jadi tolok ukur dan tips untuk teman-temann yang akan maju minggu depan. Disimak, ya!

1. Hayooo… jangan menginjak “RANJAU”! Masih banyak, lho yang bilang kata “terus”.
2. Perhatikan kata-kata yang dipilih, khususnya untuk kata depan. Untuk nama tempat, tulisannya harus dipisah. Jangan digabung, ya!
3. “Jadi gituuuu…” Wah, kata-kata yang satu ini menunjukkan kalau kita nggak siap dengan penguasaan materi. Seakan-akan para pendengar harus cepat mengerti apa yang sedang kita bicarakan.
4. Ngomongnya pelan-pelan, ya! Jangan cepat-cepat.
5. Satu hal yang penting adalah kita harus beinteraksi dengan para audiens yang ada di ruangan tersebut.
6. Masih banyak teman-teman yang melupakan urutan sistematika penomoran. Contoh: sehabis A, lalu tanda strip (-). Seharusnya, sehabis A, nomor 1.

Nah, itulah sedikit ulasan mengenai presentasi yang sudah dilakukan pada hari ini. Semangat untuk teman-teman semua. Semoga kita bisa meraih 3 bintang sekaligus, ya!

Jumat, 23 Desember 2011

Skripsi Laurensius Marshall

  MENGAPA KITA BERKOMUNIKASI:
FUNGSI-FUNGSI KOMUNIKASI

SKRIPSI

Diajukan guna Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I. Kom.)

Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang
1114010064

PROGRAM STUDI JURNALISTIK
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA
TANGERANG
2011

***

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi dengan judul
“Mengapa Kita Berkomunikasi: Fungsi-fungsi Komunikasi”

oleh
Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang
Telah diajukan pada hari Kamis, tanggal 15 Desember 2011,
pukul 13.00 s.d. 15.00 dan dinyatakan lulus
dengan susunan penguji sebagai berikut.

    Ketua Sidang                                                                               Penguji Ahli

 Drs. Petrus Damianus Subagya, M.M.                        Dra. Joice Carrol Siagian, M.S.I.


Dosen Pembimbing
Niknik M. Kuntarto, S Pd., M.Hum.

Disahkan oleh
Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi – UMN


Drs. Petrus Damianus Subagya, M.M.

****

HALAMAN PERSEMBAHAN












Habis gelap, terbitlah terang...
Selalu begitu rencana Tuhan
Memberikan harapan kepada umatNya
Setiap langkah Engkau dampingi
Engkau berikan kemampuan yang luar biasa
Semoga aku tidak tenggelam
Akan segala yang telah diberikan


****


KATA PENGANTAR

    Semulia kasih Tuhan yang telah diberikan kepada umatnya, sudah seharusnya kita selalu mengucapkan syukur atas kenikmatan dan kemudahan yang telah diberikan dalam mencapai tujuan hidup. Begitu pula dengan penulis yang saat ini telah menyelesaikan skripsi yang berjudul “Mengapa Kita Berkomunikasi: Fungsi-fungsi Komunikasi”. Skripsi ini diajukan kepada Program Strata 1 Jurusan Jurnalistik, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Multimedia Nusantara.
    Orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan manusia bisa dipastikan akan “tersesat,” karena ia tidak sempat menata dirinya dalam suatu lingkungan sosial. Komunikasilah yang memungkinkan individu membangun suatu kerangka rujukan dan menggunakannya sebagai panduan untuk menafsirkan situasi apa pun yang ia hadapi. Komunikasi pula yang memungkinkannya mempelajari dan menerapkan strategi-strategi adaptif untuk mengatasi situasi-situasi problematik yang ia masuki. Tanpa melibatkan diri dalam komunikasi, seseorang tidak akan tahu bagaimana cara berperilaku dengan orang lain.
Dalam  penulisan skripsi ini, banyak pihak yang telah membantu hingga skripsi ini dapat penulis tuntaskan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.    Dr. Ninok Leksono,Rektor Universitas Multimedia Nusantara,
2.    Dr. Endah Murwani, M.Si., Dosen Pengantar Ilmu Komunikasi di Universitas Multimedia Nusantara.

Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada keluarga: Ayah dan ibu tercinta yang selalu memotivasi penulis melalui dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat, baik sebagai sumber informasi maupun sumber inspirasi bagi para pembaca.

Tangerang, Desember 2011



Penulis




****


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
   Komunikasi sosial mengisyaratkan bahwa komunikasi dilakukan untuk pemenuhan diri untuk merasa terhibur. Melalui komunikasi dengan orang lain, kita dapat memenuhi kebutuhan emosional dan intelektual kita, dengan memupuk hubungan yang hangat dengan orang-orang di sekitar kita. Menurut Richard D. Alba (2002:46),
“Komunikasi adalah interaksi antara seseorang dengan makhluk hidup lain yang terjadi karena adanya adapatasi terhadap lingkungan di sekitar.” Menurut Rene Spitz (1985:24), komunikasi adalah suatu proses seseorang itu bertukar pendapat dan gagasan untuk mencapai solusi. Paul E. Nelson (1998:11) berpendapat,“Komunikasi adalah alat sebagai fungsi kelangsungan hidup masyarakat,tepatnya untuk memperbaiki hubungan sosial.” Paul E. Nelson (1998:58) juga berpendapat, “Komunikasi merupakan reaksi emosional pribadi setiap makhluk hidup”. Berbeda dengan Paul E.Nelson, Rene Spitz berpendapat(1985:31),“Komunikasi yaitu kode umum yang dapat dimengerti oleh lawan bicara baik pengirim maupun penerima pesan dalam interaksi.”
   Sehubungan dengan hal tersebut, reaksi merupakan puncak bentuk komunikasi saat pikiran dan perasaan seseorang berinteraksi untuk dapat menyampaikan arti kepada orang lain, sedangkan interaksi merupakan reaksi sebagai bentuk yang paling optimal untuk berkomunikasi, paling penting, dan paling banyak menjadi bagian dalam fungsi komunikasi. Oleh karena itu reaksi dan interaksi sangat berhubungan dan tidak dapat terjadi apabila tidak ada timbal balik antara keduanya.


***


BAB I
PENDAHULUAN
A.        Latar Belakang Masalah
Komunikasi sosial mengisyaratkan bahwa komunikasi dilakukan untuk pemenuhan diri untuk merasa terhibur. Melalui komunikasi dengan orang lain, kita dapat memenuhi kebutuhan emosional dan intelektual kita, dengan memupuk hubungan yang hangat dengan orang-orang di sekitar kita. Menurut Richard D. Alba1, “Komunikasi adalah interaksi antara seseorang dengan makhluk hidup lain yang terjadi karena adanya adapatasi terhadap lingkungan di sekitar..”
Menurut Rene Spitz2, “komunikasi adalah suatu proses seseorang itu bertukar pendapat dan gagasan untuk mencapai solusi.” Paul E. Nelson3 berpendapat, “Komunikasi adalah alat sebagai fungsi kelangsungan hidup masyarakat,tepatnya untuk memperbaiki hubungan sosial.” Paul E. Nelson4 juga berpendapat, “Komunikasi merupakan reaksi emosional pribadi setiap makhluk hidup”.Berbeda dengan Paul E.Nelson, Rene Spitz5 berpendapat,
Komunikasi yaitu kode umum yang dapat dimengerti oleh lawan bicara baik pengirim maupun penerima pesan dalam interaksi.”
Sehubungan dengan hal tersebut, reaksi merupakan puncak bentuk komunikasi saat pikiran dan perasaan seseorang berinteraksi untuk dapat menyampaikan arti kepada orang lain, sedangkan interaksi merupakan reaksi sebagai bentuk yang paling optimal untuk berkomunikasi, paling penting, dan paling banyak menjadi bagian dalam fungsi komunikasi. Oleh karena itu reaksi dan interaksi sangat berhubungan dan tidak dapat terjadi apabila tidak ada timbal balik antara keduanya.


1 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar(Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2002), hlm. 46.
2 Rene Spitz, Communication and Human Behaviour(Jakarta: Gramedia Utama, 1985), hlm. 24.
3Paul E. Nelson, Principles of Communication(Jakarta: Gramedia Utama, 1998), hlm. 11.
4 Ibid, hlm. 58.
5 Rene Spitz, op. cit., hlm. 31
****

BIOGRAFI SINGKAT

    Marshall Sautlan. Lahir di Bekasi, Jawa Barat. Menamatkan sekolah di SD, SMP Santo Markus 2, dan SMA Pangudi Luhur 2 di Bekasi. Kemudian, menyelesaikan program Strata 1 Jurusan Jurnalistik, Fakultas Ilmu Komunikasi di Universitas Multimedia Nusantara.
    Beberapa penghargaan yang telah diraih, seperti juara pertama lomba mengarang bebas, juara harapan lomba Cerdas Cermat, dan juara ketiga lomba Perkusi.
Penulis dapat dihubungi melalui Surel: marshalls_sls@yahoo.com. Skripsinya yang berjudul “Mengapa Kita Berkomunikasi: Fungsi-fungsi Komunikasi” melibatkan pembelajaran tentang pentingnya berkomunikasi dengan baik yang membantu bersosialisasi dengan orang lain.



****

DAFTAR PUSTAKA

Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Razak, Abdul. 2000. Communication and Human Behaviour. Jakarta: Gramedia Utama.
Nelson, E. Paul. 1998. Principles of Communication. Jakarta: Gramedia Utama.