Selamat datang dalam blog LUNTANG-LANTUNG. Kelompok kami beranggotakan 7 mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara, yakni Sintia Astarina, Fellycia Stevie, Merry, Herlina, Servulus Armando, Felix Anthoni, dan Marshall Sautlan :) Blog ini kami buat atas permintaan dosen Bahasa Indonesia kami, Bu Niknik M. Kuntarto, guna mem-posting tugas-tugas kami. Semoga bermanfaat Just go follow this blog and drop your comments on our posting. God bless you, guys! ♥♥♥

Kamis, 24 November 2011

Pertemuan Ke-8: Mari Belajar Membuat Catatan Kaki

Pertemuan ke-8 adalah pertemuan pertama kami setelah Ujian Tengah Semester. Kali ini, kami diberi materi mengenai Footnote atau catatan kaki. Tentu saat SMA kami sudah mendapatkan materi serupa sehingga kami hanya tinggal me-refresh ingatan kami tentang pembelajaran pada hari ini.

Berdasarkan data yang kami dapatkan lewat Wikipedia, catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah. Catatan kaki biasa digunakan untuk memberikan keterangan dan komentar, menjelaskan sumber kutipan atau sebagai pedoman penyusunan daftar bacaan/bibliografi.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan footnote adalah sebagai berikut.

1. Nomor footnote agak diangkat sedikit di atas baris biasa, tetapi tidak sampai setinggi satu spasi. Nomor itu jauhnya tujuh huruf dari margin atau tepi teks, atau sama dengan permulaan alinea baru. Jika catatan kaki terdiri lebih dari dua baris, baris kedua dan selanjutnya dimulai di garis margin atau tepi teks biasa.
2. Nama pengarang ditulis menurut urutan nama aslinya. Pangkat atau gelar seperti Prof., Dr., Ir., dan sebagainya tidak perlu dicantumkan.
3. Judul buku digaris bawah jika diketik dengan mesin ketik atau dicetak miring jika diketik dengan komputer.
4. Jika buku, majalah, atau surat kabar ditulis oleh dua atau tiga orang, nama pengarang dicantumkan semua.
5. Jika sumbernya berasal dari internet: Nama depan dan belakang penulis, “Judul dokumen,” nama website, alamat web komplit, tanggal dokumen tersebut di download.
6. Pengarang yang lebih dari tiga orang, ditulis hanya nama pengarang pertama, lalu di belakangnya ditulis et al., atau dkk.

Selain itu, kami juga belajar mengenai Ibid, Loc. cit., dan op. cit..
1. Ibid (dari bahasa Latin, kependekan dari kata “ibidem” yang berarti “tempat yang sama”) adalah istilah yang digunakan pada catatan kaki atau referensi yang menunjukkan bahwa sumber yang digunakan tersebut telah dikutip juga pada catatan kaki sebelumnya. 

Contoh penggunaan Ibid:
Marshall Sautlan, Bagaimana Hidup di Tengah Mimbar Digital? (Semarang: Rumbi Press, 2010), hlm. 23.
Ibid.


Selain Ibid, juga dikenal bahasa kutipan lain yaitu Op.Cit (opere citato/kutipan sebelumnya yang telah diselangi oleh kutipan sumber lain) dan loc.cit (locere citato: kutipan yang telah disebutkan pada halaman/bab selanjutnya). Penggunaan loc.cit dan Op.Cit sekarang sudah jarang digunakan lagi.


Contoh penggunaan Op.Cit:
1Fellycia Stevie, Hukum Masyarakat dan Pembangunan (Bandung: Alumni, 1976), hlm. 111.
2Sintia Astarina, Emotional Intelligence. (Jakarta: Gramedia, 2001), hlm. 161.
3Herlina dan Merry, Quantum Bussiness, (Bandung: Kaifa, 2000), hlm. 63-87.
4Fellycia stevie, Op. Cit., hlm. 125.


Contoh penggunaan loc.cit:
1Armando Anthoni, “Peran Guru dalam Meningkatkan Kemahiran Berbahasa Indonesia Siswa Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi”, Kongres Bahasa Indonesia VIII, (Jakarta : Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003), hlm. 1-15.
2 Armando Anthoni, Loc. cit.

Bagaimana? Sudah cukup mengerti bukan? Nah, setelah diberikan materi oleh Bu Niknik yang baru dibelikan sepatu oleh Pak OT (ciieeee.... suit... suit...), kami diberi tugas individual dan kami harus mengerjakannya secara masing-masing. Karena kampus kami akan mengadakan dua buah acara besar yang diadakan pada hari Jumat dan Sabtu besok, maka dosen bahasa Indonesia kami, Bu Niknik harus meninggalkan kelas kami karena beliau turut ambil bagian dalam acara tersebut.


Walaupun tugas tersebut merupakan tugas individual, akan tetapi satu sama lain saling membantu. Di sinilah keakraban yang erat terjadi satu sama lain. Ketika ada yang menemukan kesulitan dalma mengerjakan tugas, maka yang lainnya dengan senang hati akan membantu.


Tentu saja, pengerjaan tugas ini bukan hanya sekedar mengerjakan lalu dikumpulkan kepada Bu Niknik. Tetapi, bagi yang pekerjaannya benar semua, maka akan mendapatkan 2 bintang sekaligus! Tentu itu menjadi penawaran yang sangat menyenangnkan. Di samping itu, bagi yang pekerjaannya terdapat kesalahan, harus puas mendapat 1 bintang.


Tepat pukul setengah lima sore, semua pekerjaan kami dikumpulkan ke meja Bu Niknik di ruangan dosen. Kira-kira, kami mendapat berapa bintang, yaaa? Semoga apa yang kami kerjakan bisa benar semua sehingga kami bisa memperoleh 2 bintang sekaligus. Semangat untuk teman-teman semuanya!



sumber:

Kuntarto, Niknik M. 2011. Cermat dalam Berbahasa Teliti dalam Berpikir. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar